Ingatan Sumpah Pemuda
Sudah 86 tahun, sejak 28 Oktober
1928, saat dimana para pemuda bersatu merapatkan barisannya, menyatukan
tujuannya untuk Indonesia yang lebih baik dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda Kedua, disana lahir butir-butir pemersatu para pemuda yang tak
ingin lagi tanah ini dijajah. Semua pemuda perwakilan daerah masing-masing
datang jauh-jauh ke tanah Jakarta untuk merumuskan perjuangannya dalam membela
tanah ini. Dengan sumpah untuk bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia,
berbangsa satu, Bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia.
Sudah sepantasnya hari lahirnya
Sumpah Pemuda kita maknai dengan sebaik-baiknya. Bercermin kepada hasrat dan
semangat juang para pahlawan kita yang dalam keterbatasan dan tekanan terus
maju untuk merebut dan mempertahankan Indonesia. Mengenang mereka, mengingat
mereka, apakah hati itu tidak bergetar wahai pemuda pemudi? Kita masih berdiri,
bernafas disini, di tanah yang mereka perjuangkan ini. Kita sudah seharusnya
mengerti apa yang bisa kita lakukan untuk Negara ini, bangsa ini. Dengan fisik
dan pikiran yang sempurna, perjuangkan tanah ini, majukanlah negara ini,
harumkanlah bangsa ini. Agar, mereka juga bergetar haru melihat apa yang bisa
kita lakukan disini, saat ini, hingga nanti. Lakukanlah perubahan ke arah yang
lebih baik, dengan niat yang suci dan pikiran yang maju untuk hidup kita, anak
cucu kita nanti, dan untuk bangsa ini. Juga, untuk mereka yang telah berjuang
untuk kita. (jcs).
Komentar
Posting Komentar